Kuhantarkan engkau dalam syahdunya gema takbiran
Dan kini ramadhan telah pergi entah apa yang ia tinggalkan.
Kebanggaan atau penyesalan atau mungkin tak ada kehirauan ataukah seperti ini:
namun hanya ramai dengan sambutan petasan.
Sekali lagi maaf ya ramadhan, sunyi malammu tak kugunakan untuk memohon ampunan atas segala kekhilafan.
Untuk yang kedua kalinya maaf ya ramadhan, terangnya siangmu hanya untuk bersibuk ria memikirkan pekerjaan tak sempat kujadikan ladang amalan
Maaf ya ramadhan, sucinya bulanmu tak kumanfaatkan untuk khatam al qur’an.
Maaf ya ramadhan, sedekahku ternyata masih mengharap imbalan.
Maaf ya ramadhan, shalatku ternyata masih mengundang pujian.
Maaf lagi ya ramadhan, waktu luangku hanya diisi dengan malas-malasan.
Maaf ya ramadhan, ternyata ibadahku sudah merasa cukup hanya dengan tiduran.
Maafkanlah ya ramadhan, hari-hariku penuh diisi dengan keluhan bukan syukuran.
Maaf ya ramadhan, mengapa pahala yang begitu menggiurkan
ternyata tak menggugah semangatku untuk sholawatan
Maafkan ya ramadhan, nikmatnya berbuka puasa ternyata malah membuatku terlena meninggalkan shalat sunah terawehan.
Maaf.. Maaf.. ya ramadhan, puasaku tak banyak menelan pelajaran
tapi hanya kenyang dengan santapan hidangan.
Dan untuk yang berkali-kalinya maaf ya ramadhan
ternyata satu bulanmu tak sangat cukup untukku berbenah diri dan
mengumpulkan bekal pulang menghadap tuhanku yang maha kekal.
Tolonglah Ya Allah jika ku tak bisa merasakan indahnya bulan ramadhan dibulan ramadhan saat ini, berikanlah selalu berkah, rahmat dan ampunan Mu dalam setiap bulan Mu yang lain, dalam setiap hari-hariku, dalam setiap siangku, dalam setiap malam-malamku, dalam setiap detikku ada bulan ramadhan dihati dan dihadapanku agar aku bisa menjemput kembali sucinya bulan ramadhan yang akan datang dengan terbiasa dan dengan penyambutan dan persembahan yang sangat luar biasa. Rinduku bersamamu ya ramadhan.
Dan kini ramadhan telah pergi entah apa yang ia tinggalkan.
Kebanggaan atau penyesalan atau mungkin tak ada kehirauan ataukah seperti ini:
Usai ramadhan kembali buka-bukaan.Maaf ya ramadhan didalammu tak kuberikan persembahan,
Lepas ramadhan kembali maksiatan.
Pergi ramadhan kembali berhubungan tanpa ikatan
Tinggal ramadhan kembali perang lisan.
namun hanya ramai dengan sambutan petasan.
Sekali lagi maaf ya ramadhan, sunyi malammu tak kugunakan untuk memohon ampunan atas segala kekhilafan.
Untuk yang kedua kalinya maaf ya ramadhan, terangnya siangmu hanya untuk bersibuk ria memikirkan pekerjaan tak sempat kujadikan ladang amalan
Maaf ya ramadhan, sucinya bulanmu tak kumanfaatkan untuk khatam al qur’an.
Maaf ya ramadhan, sedekahku ternyata masih mengharap imbalan.
Maaf ya ramadhan, shalatku ternyata masih mengundang pujian.
Maaf lagi ya ramadhan, waktu luangku hanya diisi dengan malas-malasan.
Maaf ya ramadhan, ternyata ibadahku sudah merasa cukup hanya dengan tiduran.
Maafkanlah ya ramadhan, hari-hariku penuh diisi dengan keluhan bukan syukuran.
Maaf ya ramadhan, mengapa pahala yang begitu menggiurkan
ternyata tak menggugah semangatku untuk sholawatan
Maafkan ya ramadhan, nikmatnya berbuka puasa ternyata malah membuatku terlena meninggalkan shalat sunah terawehan.
Maaf.. Maaf.. ya ramadhan, puasaku tak banyak menelan pelajaran
tapi hanya kenyang dengan santapan hidangan.
Dan untuk yang berkali-kalinya maaf ya ramadhan
ternyata satu bulanmu tak sangat cukup untukku berbenah diri dan
mengumpulkan bekal pulang menghadap tuhanku yang maha kekal.
Tolonglah Ya Allah jika ku tak bisa merasakan indahnya bulan ramadhan dibulan ramadhan saat ini, berikanlah selalu berkah, rahmat dan ampunan Mu dalam setiap bulan Mu yang lain, dalam setiap hari-hariku, dalam setiap siangku, dalam setiap malam-malamku, dalam setiap detikku ada bulan ramadhan dihati dan dihadapanku agar aku bisa menjemput kembali sucinya bulan ramadhan yang akan datang dengan terbiasa dan dengan penyambutan dan persembahan yang sangat luar biasa. Rinduku bersamamu ya ramadhan.